Setelah terjadinya gempabumi tsunami aceh pada 26 Desember 2004 Tsunami Early koordinasi IOC pembangunanpemerintah Indonesia telah berhasil membangun Indonesia Warning Sistem (InaTEWS) melalui 16 K/L nasional dibawah (Intergovermental Ocean Commission) UNESCO. Tujuan InaTEWS adalah menyelamatkan sebanyak banyaknya masyarakat Indonesia terhadap bahaya gempabumi tsunami. InaTEWS telah diresmikan oleh PresidenRI ke-4, Dr. Soesilo Bambang Yudhoyono pada 11 November 2008. BMKG sebagai salah satu institusi dalam pembangunan InaTEWS yangmempunyai tanggung jawab untuk memberikan informasi gempabumi dan peringatan tsunami dalam waktu 5 menit setelah gempabumi kepada pemangku kepentingan di tingkat lokal, nasional dan internasional. Pemangku kepentinga di tingkat nasional dan lokal adalah Kementrian Lembaga (K/L), dan PemerintahDaerah. Sedangkan Pemangku kepentingan tingkat internasional adalah pusat informasi gempabumi dan tsunami atau National Tsunami Warning Center (NTWC) di 28 negara di Samudera Hindia dan 10 negara ASEAN. Informasi gempabumi dan tsunami tersebut dikirimkan melalui SMS, Fax, Email, WRS (Warning Receiver System), Website dan Media Sosial (WA, Twitter, FB) yang berisi lokasi gempa (lintang dan bujur), waktu, kekuatan, kedalaman, estimasi waktu kedatangan dan ketinggian tsunami. Sejalan dengan komitmen internasional untuk menyediakan informasigempabumi dan tsunami maka hal ini didukung pula dengan UUD 31 tahun 2009 pasal 03 dan Rencana Strategis Kedeputian Geofisika yaitu penyelenggaraa geofisika bertujuan untuk meningkatkan layanan informasi secara luas, cepat, tepat, akurat dan mudah dipahami kepada stakeholder dan masyarakat berisiko. Saat ini BMKG telah mampu memberikan pelayanan informasi gempabumi dan peringatan tsunami dengan cepat, tepat, akurat dan mudah dipahami. Dalam konteks pelayanan informasi yang mudah dipahami tertuang dalam moda narasi gempabumi dan tsunami melalui media sosial. Narasi sebagai penjelasan terhadap kejadian gempabumi dan tsunami bertujuan agar informasi singkat yang disebarkan melalui SMS dapat lebih dipahami sehingga dapat menjadi BMKG sebagai salah satu institusi dalam pembangunan InaTEWS yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan informasi gempabumi dan peringatan tsunami dalam waktu 5 menit setelah gempabumi kepada pemangkukepentingan di tingkat lokal, nasional dan internasional. Pemangku kepentingan di tingkat nasional dan lokal adalah Kementrian Lembaga (K/L), dan Pemerintah Daerah. Sedangkan Pemangku kepentingan tingkat internasional adalah pusat informasi gempabumi dan tsunami atau National Tsunami Warning Center (NTWC) di 28 negara di Samudera Hindia dan 10 negara ASEAN. Informasi gempabumi dan tsunami tersebut dikirimkan melalui SMS, Fax, Email, WRS (Warning Receiver System), Website dan Media Sosial (WA, Twitter, FB) yang berisi lokasi gempa (lintang dan bujur), waktu, kekuatan, kedalaman, estimasi waktu kedatangan dan ketinggian tsunami. jam dalam penyebaran narasi infromasi gempabumi dan tsunami tersebut. Dengan semakin lamanya diseminasi narasi maka akan memperpendek golden time masyarakat dalam pengambilan keputusan. Hal ini menjadi tantangan dalam penyediaan kebutuhan masyarakat terhadap narasi gempabumi dan tsunami yang lebih cepat. acuan pengambilan keputusan stakeholder dan masyarakat yang tepat dalam penyelamatan jiwa dan mengurangi isu-isu negatif yang terjadi saat bencana.
5
PENINGKATAN LAYANAN INFORMASI GEMPABUMI DAN PERINGATAN DINI TSUNAMI MELALUI OTOMATISASI NARASI BERBASIS SISTEM InaTEWS
WENIZA, SKom, M.Sc
Penerbit :
BMKG Pusat
Tahun :
2017
Buku Terbitan Pusat
-
No Scan160
-
No Klasifikasi351.15
-
ISBN
-
ISSN
-
No Registrasi043L052018
-
Lokasi Terbit
-
Jumlah Hal208
-
Label351.15 Wen p
-
Versi DigitalTIDAK
-
Versi FisikTIDAK
-
Lokasi Rak Buku Fisik//
-
Jumlah Exemplar Fisik Tersedia-