Suplemen Vol.32, No.2, 2000. Perkembangan seni rupa, desain dan arsitektur di Indonesia secara historis tidak dapat dilepaskan dari berbagai pengaruh global. Berbagai kecenderungan global tersebut diadopsi dan ‘diramu’ menjadi sintesis-sintesis kultural yang baru. Masuknya modernisme Barat pada era 50-an, yang menjunjung tinggi nilai-nilai rasionalisme, universalisme dan kemajuan, memberi pengaruh yang kuat pada wacana seni rupa, desain dan arsitektur Indonesia hingga era 80-an. Kemudian, masuknya post- modernisme pada era 90-an, yang menghargai nilai-nilai heterogenitas, pluralitas, dan lokaUtas, juga memberikan pengaruhnya yang kuat hingga kini. Kuatnya pengaruh-pengaruh global tersebut telah menciptakan wacana seni rupa, desain dan arsitektur Indonesia yang kurang menguntungkan, khususnya pada landasan normatif, filosofis dan kultural yang menopangnya yang masih lemah. Sementara, tekanan-tekanan global yang dihadapi di masa depan akan semakin besar, terutama dengan semakin meningkatnya kompleksitas kehidupan. Agenda masa depan yang harus dilakukan dalam upaya mengatasi problematika tersebut, adalah memperkuat landasan normatif, filosofis dan kultural seni rupa, desain dan arsitektur ini, agar kita mempunyai otoritas dan kekuasaan dalam menentukan acuan paradigma, pijakan kultural, dan sistem nilai, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan masyarakat kita dalam kedudukannya didalam percaturan globalisasi.
-
PROCEEDINGS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Status, Prospek, dan Permasalahan Ipteks Menjelang Abad ke-21
Sutasurya et al
Penerbit :
ITB
Tahun :
2000
Buku lain-lain Jurnal
Lainnya Proceeding
-
No Scan617
-
No Klasifikasi620
-
ISBN-
-
ISSN0125-9350
-
No Registrasi042B/III/2001
-
Lokasi TerbitBandung
-
Jumlah Hal473
-
Label620 Sut p
-
Versi DigitalYA
-
Versi FisikYA
-
Lokasi Rak Buku Fisik02/B/03
-
Jumlah Exemplar Fisik Tersedia1